Tuliskan
puisi atas dasar cinta. Untuk membawakan puisi, lakonkan setiap kata dan
kalimatnya. Demikian kalimat bernas yang disampaikan pegiat Nara Teater, Zaeni
Boli saat melakukan live in tour literasi bersama kru Agupena Flotim pada Jumad
hingga Sabtu (21-22/12/2018). Tour kali ini menyambangi desa Waibao di
kecamatan Tanjung Bunga. Dalam tour ini, mereka membagikan pengalaman
berliterasi kepada puluhan pelajar dan mahasiswa yang mereka kunjungi di dusun
III.
Sebelum
sharing pengalaman berliterasi kepada para pelajar dan mahasiswa, tour ini
terlebih dahulu menggelar diskusi bersama pemerintah dusun setempat. Ada tiga
rekomendansi dari diskusi tersebut, antara lain (1) membangun komitmen dari
ketua RT/RW untuk mendukung kampanye literasi, (2) Agupena didaulat
menyelenggarakan aksi literasi, dan (3) masyarakat berkomitmen mendirikan taman
baca. Di akhir sesi diskusi, Agupena Flotim menyerahkan bantuan 2 dus buku
kepada kepala dusun III, Petrus Waheng Koten.
Poin
ke (2) rekomendasi langsung dieksekusi Agupena Flotim keesokan harinya. Mereka
menyelenggarakan aksi literasi yang dihadiri puluhan putra-putri pelajar dusun
III Riangpuho, desa Waibao. Kegiatan diawali dengan sharing literasi oleh
Agupena Flotim bersama Zaeni Boli dari Nara Teater.
Dipandu
oleh Viktor Hokon selaku master of cerimony dadakan, kegiatan sharing literasi
dibuka secara resmi oleh Kepala dusun III, Petrus Waheng Koten pada Sabtu
(22/12) lepas tengah hari. Petrus mengaku mengapresiasi dan menyampaikan salut
kepada pengurus Agupena Flotim yang rela meluangkan waktu untuk berbagi
pengalaman di wilayah yang ia pimpin.
Disampaikan
oleh Petrus bahwa kegiatan ini merupakan penyempurnaan dari harapan yang selama
ini ia pendam. Aksi literasi seperti ini sudah pernah ia rancang sejak beberapa
tahun lalu. Ia mengaku pernah mendatangkan buku, menyiapkan rak buku dan
mengadakan perlombaan baca puisi. Namun kegiatan yang lebih besar masih
terkendala oleh sikon dan dukungan. Tetapi semangatnya senantiasa melekat
sehingga Agupena Flores Timur diundangnya untuk melaksanakan kegiatan literasi
di desa ini.
Sharing
tentang literasi pun dilanjutkan oleh Valentinus Ballack Wathon. Pegiat
literasi asal Wulanggitang ini mengungkapkan bahwa ruang kreasi dalam bidang
literasi telah mendapat dukungan besar dari pemerintah Flores Timur melalui
pendeklarasian Kabupaten Literasi oleh Bupati Flores Timur. Agupena Flotim pun
siap menjadi salah satu penggerak bangkitnya budaya literasi ini. Selanjutnya,
pemerintah desa pun sudah saatnya mengalokasikan dana pengembangan literasi di
desa masing-masing.
Sharing
lebih lanjut dibawakan Zaeni Boli, pegiat Nara Teater. Aktor seni peran ini
membagi pengalaman tentang bagaimana suatu tulisan bisa dihasilkan dari pikiran
sendiri. Ia menyarankan untuk tidak meng-copy karya orang lain."Lahirkan
tulisan puisi itu atas dasar cinta. Lakoni setiap kata dan kalimat pada alunan
puisi sebagai cara anda membawakan puisi," demikian sharing pribadinya.
Sharing
selama tiga jam tersebut dilanjutkan dengan sesi cipta karya. Dalam sesi ini,
peserta berangkat dengan roda empat menuju obyek wisata Danau Waibelen yang
terletak di dekat desa ini. Di alam bebas dengan hamparan pemandangan danau,
para pelajar pun berkarya menciptakan puisi dan cerita pendek. Sesi cipta karya
ini dipandu oleh Azam Putra Lewokeda. Usai sesi ini, para pelajar pun menerima
pembagian buku sumbangan Agupena Flotim yang dibagikan oleh aparat dusun
setempat. (Teks: Valentinus Ballack Wathon, Edit: Simpet)